Tips, Pemeliharaan Tanaman Hias Dalam Pot
Berbicara mengenai jenis- jenis tanaman, tanaman hias merupakan jenis tanaman yang sering dicari orang. Selain karena bentuknya yang menarik, setiap tanaman hias memiliki keunikannya sendiri. Seperti namanya, tanaman hias berfungsi sebagai penghias rumah seperti penghias ruangan ataupun kebun dan taman, tak jarang juga orang memanfaatkan tanaman hias sebagai bahan untuk dekorasi berbagai macam acara seperti acara ulang tahun, acara pernikahan dan masih banyak lagi.
Untuk interior ruang yang relatif luas kita bisa membuat taman dalam ruang, bahkan menanam tanaman pada media tanah langsung (bukan dalam wadah). Akan tetapi bila ruangan terbatas, maka tanaman dalam pot merupakan pilihan utama. Pot sebenarnya tidak hanya sebagai tempat tumbuh tanaman, tetapi juga memberi nilai estetika di dalam suatu ruangan. Pilihan bahan pot seperti tanah liat, plastik, semen, kayu, bambu maupun pot dari stainless steel dapat memberi efek artistik tampilan tanaman hias.
Hal-hal yang harus dilakukan agar tanaman hias pot dalam ruangan tetap memancarkan keindahannya adalah sebagai berikut:
1. Mengatur Penyinaran
Berkaitan erat dengan penyinaran ini adalah bagaimana dan dimana pot itu sebaiknya ditempatkan karena posisi peletakan pot dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada tanaman yang membutuhkan cahaya matahari penuh dan ada pula tanaman yang hanya membutuhkan sedikit cahaya matahari. Tanaman hias yang membutuhkan cahaya matahari penuh diantaranya: mawar, anggrek tanah, melati dan kembang sepatu. Tanaman hias yang tidak banyak membutuhkan cahaya matahari antara lain: suplir, begonia, anthurium, aglaonema dan dieffenbachia.
2. Penyiraman
Kelembaban dalam pot bisa diketahui dengan cara menggunakan stik kayu yang ditusukkan ke dalam media tanam. Dapat juga jari telunjuk dimasukkan ke dalam media tanam, dengan cara ini akan dirasakan tingkat kelembaban sehingga bisa diputuskan perlu tidaknya dilakukan penyiraman. Jenis tanaman hias yang suka semi basah jangka penyiraman pertama dan selanjutnya lebih panjang. Penyiraman dilakukan sekali sehari. Contoh jenis tanaman ini diantaranya: kuping gajah (Anthurium sp) dan Dieffenbachia sp.
Jenis tanaman hias yang suka kering memerlukan periode kering yang agak panjang sesudah penyiraman. Jika tanah basah terus-menerus, akarnya akan mudah busuk. Contoh jenis tanaman ini adalah: lili paris (Chlorophytum sp) dan kaktus.
3. Pemupukan
Kondisi tanaman yang harus diperhatikan dalam pemupukan adalah fase pertumbuhan tanaman, yang terdiri dari fase pertumbuhan vegetatif, fase pembungaan dan pascapembungaan. Pada saat fase pertumbuhan vegetatif tanaman dipupuk dengan jenis pupuk berkadar N tinggi untuk memacu pertumbuhan secara vegetatif, sebaiknya pupuk diberikan dalam dosis rendah bila tanaman masih muda atau baru dipindahkan ke pot baru. Tanaman muda yang siap berbunga perlu diberi pupuk dengan kandungan P tinggi untuk merangsang pembentukan bunga. Tanaman yang baru selesai berbunga juga perlu pupuk untuk pemulihan kondisinya. Jenis pupuknya mengandung N tinggi atau N, P dan K seimbang. Pupuk ini merangsang tumbuhnya tunas daun baru dan berkembangnya klorofil di daun sehingga berwarna lebih hijau. Faktor lingkungan yang harus diperhatikan adalah intensitas sinar matahari dan hujan. Sinar matahari yang terlalu panas menyebabkan pemupukan menjadi kurang efektif karena pupuk menguap, sebaliknya bila hujan, unsur hara di dalam pupuk hilang tercuci oleh air hujan. Para praktisi tanaman hias menyarankan pemupukan dilakukan pagi hari pukul 09.00-10.00.
Itu tadi adalah Tips, Pemeliharaan Tanaman Hias Dalam Pot. bagi anda yang memiliki tanaman namun tidak mau repot dalam perawatannya anda dapat menggunakan jasa perawatan maupun pembuatan taman yang sudah banyak tersebar di berbagai kota.